Rektor Buka Workshop Re-Orientasi Kurikulum Mata Kuliah Baru

UNIKU JAYA – Rektor Universitas Kuningan (Uniku) Dr. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., membuka secara resmi kegiatan “Workshop Re-Orientasi Kurikulum Untuk Mata Kuliah Analis Data Kuantitatif dan Kualitatif, Literasi Teknologi dan Pemberdayaan Masyarakat” di Aula Fakultas Kehutanan (Fahutan) Kampus I Universitas Kuningan (Uniku), Senin (29/07/2019).

Hadir dalam acara tersebut, Rektor Uniku Dr. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., Wakil Rektor I Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si., Wakil Rektor II Fahmi Yusuf, MMSI., Narasumber Dr. Iwan Setiawan, SP., M.Si., Pejabat Struktural yang ada di Lingkungan Uniku, dosen dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor Uniku Dr. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., mengatakan, Indonesia salah satu Negara yang sedang berlari di revolusi industry 4.0. Uniku memiliki peranan penting sebagai lembaga pendidikan yang melahirkan sumber daya manusia yang siap berkompetisi di era revolusi industry 4.0. tersebut.

“Salah satunya yaitu harus meningkatkan kualitas kurikulum agar dapat beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan industry terhadap sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, diselenggarakannya kegiatan workshop re-orientasi kurikulum untuk mata kuliah baru yang digagas oleh Pusat Perencanaan Pengembangan Akademik (P3A) Uniku,” tuturnya.

Lebih jauh, sambung Dikdik sapaan akrabnya, mengungkapkan, bahwa menurutnya kurikulum itu memiliki peran penting dalam mengimplementasikan visi misi lembaga.

“Maka, perlu adanya re-orientasi kurikulum di Uniku. Kurikulum memiliki peran penting dalam mengimplementasikan visi misi lembaga serta harus mengikuti dengan perkembangan zaman agar dapat melahirkan lulusan yang lebih berkualitas dan sesusi dengan kebutuhan,” ungkapnya.

Dikdik berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan hari ini, diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi Uniku dalam mempersiapkan calon lulusannya yang memiliki kualitas dan sesuai dengan kebutuhan.

“Kurikulum di Perguruan Tinggi harus mengacu pada pembelajaran dalam teknologi informasi, internet of things, big data, dan komputerisasi serta entrepreneurship dan internship harus menjadi kurikulum wajib agar dapat menghasilkan lulusan yang terampil dalam aspek literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia. Semoga, kegiatan workshop yang pada hari ini dilaksanakan, dapat memberikan manfaat,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si., dalam arahannya, mengatakan, Uniku yang memiliki visi misi menjadi Universitas unggul yang memiliki komitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat pada tahun 2032.

“Kata kunci visi Uniku unggul dan pemberdayaan masyarakat adalah Uniku harus berorientasi menjadi kampus yang berwawasan “Green Campus” sehingga kurikulum di Uniku bermuatan mata kuliah yang mengarah pada upaya ramah lingkungan,” tuturnya.

Anna sapaan akrabnya yang merupakan mantan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), menjelaskan, untuk menunjang kompetensi mahasiswa, maka mata kuliah wajib Universitas harus disesuaikan dengan tuntutan zaman dan visi Uniku itu sendiri.

“Oleh karena itu, tim Adhoc re-orientasi kurikulum Uniku telah memutuskan adanya penyesuaian mata kuliah seperti analisis data kuantitatif dan kualitatif, literasi teknologi, pemberdayaan masyarakat, agama, Pancasila, kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, kewirausahaan dan kuliah kerja nyata (KKN),” jelasnya.

Lebih jauh, sambung Anna, mengungkapkan, Uniku perlu melaksanakan re-orientasi kurikulum yang menekankan pada capaian pembelajaran sesuai KKNI, baik hardskill maupun softskill dan berorientasi kekinian dan masa depan.

“Disrupsi teknologi yang terjadi pada pendidikan tinggi menjadi dasar mulai tahun ajaran 2019 / 2020 di Uniku perlu menerapkan system pembelajaran baru yaitu “Cyber University” yang berbasis “Online Learning”,” ungkapnya.

Diakhir arahannya, Anna menambahkan, RPS yang dikembangkan pada mata kuliah Universitas wajib mencantumkan pembelajaran.

“Pertama, blended learning dimana system online learning minimal 2 kali. Kedua, adanya pertemuan yang mengimplementasikan teori yang sudah dipelajarinya, artinya tidak harus selalu kegiatan perkuliahan berupa pertemuan di kelas tetapi mencoba keluar kelas untuk mencari permasalahan di masyarakat yang dapat dipecahkan dengan menerapkan teori yang telah dipelajari. Dan ketiga, mengembangkan keterampilan atau sikap dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Tugas P3A Uniku masih berlanjut untuk tahun anggaran 2020 / 2021 yaitu mengembangkan silabus Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan yang bermuatan anti korupsi dan anti narkoba,” tambahnya.

Setelah dilaksanakan acara pembukaan, para peserta dibagi menjadi tiga (3) kelas yaitu kelas Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif, kelas Literasi Teknologi dan terakhir kelas Pemberdayaan Masyarakat. (Sep)

Bagikan berita ini :

Berita Terbaru

Informasi Terbaru

Agenda Terbaru