Ratusan Mahasswa Ikuti Seminar Sastra Melayu

UNIKU JAYA – Sebanyak 150 mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kuningan (Uniku) mengikuti kegiatan seminar sastra melayu di Aula FKIP, Rabu (07/11/2018). Seminar sastra melayu tersebut, menghadirkan narasumber Dr. Rusdin bin Shubuh dari Universiti Malaya Malaysia.

Wakil Rektor I Universitas Kuningan (Uniku) Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si., saat membuka acara seminar tersebut, mengatakan, kegiatan seminar sastra melayu yang diselenggarakan hari ini adalah merupakan lawatan budaya dari Malaysia ke Uniku.

“Seminar sastra melayu ini adalah bagian dari lawatan budaya dari Malaysia ke Uniku,” tuturnya.

Lebih jauh, sambung Dekan FKIP Uniku itu, menjelaskan, bahwa masyarakat Indonesia dengan Malaysia termasuk rumpun melayu yang memiliki masyarakat majemuk. Kemajemukan itu antara lain ditandai oleh adanya berbagai macam etnik yang satu dengan yang lainnya dan menumbuhkembangkan budaya yang berbeda.

“Kondisi geografis Indonesia dan Malaysia yang berbeda walaupun memiliki rumpun yang sama merupakan salah satu dasar munculnya ragam budaya yang ada di kedua negara ini. Kemudian, dengan adanya perbedaan tempat tinggal dan kondisi cuaca yang berbeda pula akan sangat berpengaruh terhadap pola piker masyarakat itu sendiri. Misalnya saja kebutuhan maupun kebiasaan orang yang hidup di pegunungan pasti berbeda dengan kehidupan masyarakat yang ada di tepi laut. Juga masyarakat yang berada di pedesaan pasti emmiliki cara hidup yang berbeda dengan masyarakat perkotaan,” sambungnya.

Dijelaskannya, kegiatan lawatan budaya menjadi penting dilakukan agar generasi muda kedua negara tersebut, mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang budaya melayu yang tumbuh dan berkembang di Negara lainnya dan tentu saja menjadi lebih mencintai budaya serumpun.

“Dengan adanya kegiatan lawatan budaya ini adalah agar tidak terjadi gegar budaya, menghindari konflik, menghindari kesalahpahaman antar budaya agar kita lebih menghargai kebudayaan sendiri maupun orang lain sehingga akan berkembang sikap toleransi dalam berbudaya dan dalam berbangsa serta memahami arti perbedaan,” jelasnya.

Diakhir sambutannya, banyak hal yang bisa ditampilkan dalam kegiatan ini baik dari aspek sejarah, budaya maupun seni. Semuanya bermanfaat bagi generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.

“Namun, utamanya adalah untuk memupuk rasa cinta pada budaya sendiri yaitu budaya melayu dengan harapan generasi muda akan kembali menjayakan budaya yang kita miliki,” ujarnya.

Perlu diketahui bersama, setelah diselenggarakannya kegiatan seminar sastra melayu ini, akan digelar penampilan teater melayu dari Universiti Malaya dan penampilan wayang golek dari dalang Aan Anjasmara yang merupakan salah satu dosen dari Prodi PBSI FKIP di Gedung Student Center Iman Hidayat Kampus I Uniku. (Sep)

Bagikan berita ini :

Berita Terbaru

Informasi Terbaru

Agenda Terbaru