UNIKU JAYA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Kuningan menggelar kegiatan pembekalan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa tahun 2022 yang bertempat di Gedung Student Center Iman Hidayat kampus I Universitas Kuningan (Uniku).  Kegiatan pembekalan yang dilaksanakan pada hari Senin – Kamis tanggal 27 – 30 Juni 2022, dimulai dari tanggal 27 – 29 Juni 2022 merupakan pembekalan yang diperuntukan bagi mahasiswa dan mahasiswi Uniku. Sedangkan, untuk tanggal 30 Juni 2022 adalah pembekalan yang diperuntukan bagi dosen pembimbing lapangan (DPL).

“Pembekalan ke DPL ditujukan untuk menyamakan persepsi terkait dengan kegiatan KKN yang sangat penting untuk proses pembimbingan selama mahasiswa melaksanakan KKN. Untuk kegiatan KKN itu sendiri, akan dilaksanakan mulai dari tanggal 5 Juli sampai dengan 8 Agustus 2022 mendatang,” kata Kepala LPPM Dr. Toto Supartono, M.Si., saat dimintai keterangannya, Selasa (28/6/2022).

Menurutnya, kegiatan pembekalan KKN tahun 2022 dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Kuningan (Uniku) dengan didampingi para Wakil Rektor dan pejabat structural di Lingkungan Uniku. “Alhamdulillah, acara pembukaan kegiatan pembekalan KKN tahun 2022 sudah dibuka secara resmi oleh Pak Rektor pada hari Senin (27/6) pagi kemarin,” ucapnya.

Pembekalan hari pertama, kata mantan Dekan Fakultas Kehutanan (Fahutan) akan diisi dengan materi yang berkaitan dengan kebijakan umum Uniku, yang disampaikan oleh Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si. selaku Wakil Rektor I. Kemudian, materi kedua tentang mekanisme pelaksanaan KKN disampaikan oleh Yayan Suryana, M.Pd. dan Nunu Nugraha, S.Pd. MT. dan materi ketiga tentang potensi SDA dan SDM disampaikan oleh Nugraha Abadi, SP., M.Si (Kabid Perencanaan, Data, Evaluasi dan Litbang Bappeda).

“Untuk materi keempat, ada Mitigasi Kebencanaan disampaikan oleh Indra Bayu Permana, S.STP (Kepala BPBD Kabupaten Kuningan). Dilanjutkan materi kelima tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi di Desa disampaikan oleh Anwar Nasihin, S.Kom, M.Si (Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik) dan materi keenam tentang Desa Sadar Hukum disampaikan oleh Bapak Dedi Nuryadi, SE. (Koordinator Seksi P2M BNN Kabupaten Kuningan),” katanya.

Adapun pada pembekalan KKN hari kedua yang digelar pagi ini adalah materi pertama yang berkaitan dengan Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Pendampingan UMKM oleh Alvin Fitranda, ST, M.Si. (Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perindustrian Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian).

“Kemudian, pengelolaan dana Desa oleh Drs. Dudi Pahrudin, M.Si., selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Kabupaten Kuningan,” ucapnya.

Dikatakan, Toto sapaan akrabnya, luaran wajib adalah dokumen laporan dan video profil desa. Dokumen laporan berupa strategi-strategi pembangunan desa dari hasil pengamatan lapangan berdasarkan program unggulan yang telah ditetapkan. Dokumen laporan tersebut juga berisi penjelasan mengenai capaian kegiatan KKN yang telah dilaksanakan selama KKN.

“Kegiatan KKN tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah desa dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Video profil desa berisi gambaran umum potensi, aktivitas KKN dan hal lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN,” kata dosen Fahutan jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sementara itu, Rektor Uniku Dr. H. Dikdik Harjadi, SE., M.Si., dalam sambutannya, mengatakn, ada beberapa pesan penting kepada 1.188 mahasiswa peserta KKN yang pada tahun ini akan yang akan mengikuti kegiatan pembekalan.

“Adapun pesannya diantaranya: adalah untuk dapat mengikuti pembekalan KKN dengan sebaik mungkin sesuai dengan ketentuan yang ada. Ikuti kegiatan pembekalan ini dengan sebaik – baiknya agar nanti ketika di lapangan betul – betul memahami dan mengerti,” ujarnya.

Dikdik sapaan akrabnya juga menghimbau kepada mahasiswa agar dapat menerima atas penempatan lokasi KKN yang sudah ditetapkan oleh panitia. “Pesan lainnya, kegiatan KKN yang akan berlangsung selama satu bulan agar dimanfaatkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.  Dalam satu bulan ini, mahasiswa akan berlatih dan belajar menggali permasalahan yang dihadapi di masyarakat atau desa, kemudian secara bersama-sama dengan anggota kelompok lainnya yang berlatar belakang pendidikan yang berbeda untuk memecahkan permasalahan tersebut,” ucapnya.

Lebih jauh, kata dosen Magister Manajemen (MM) menambahkan, selama KKN berlangsung nanti mahasiswa diharapkan agar dapat berkoordinasi dan berkonsultasi dengan baik kepada DPL agar tujuan dari KKN yang telah ditentukan dapat tercapai melalui implementasi teori-teori dan ilmu yang telah didapat di masa perkuliahan.

“Tema yang diangkat pada KKN mahasiswa Universitas Kuningan tahun 2022 ini adalah “Meningkatkan literasi masyarakat perdesaan menuju desa yang unggul, sejahtera, mandiri dan berwawasan global melalui pemberdayaan masyarakat,” ucapnya lagi penuh harap.

Diterangkannya, merujuk pada tema dari kegiatan tersebut, ada lima (5) program unggulan yang akan dilaksanakan pada KKN tahun 2022. “Kelima program unggulannya adalah literasi dan numerasi pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi di desa, mitigasi bencana, peningkatan ekonomi masyarakat dan pendampingan UMKM – termasuk pengelolaan pajak dan keuangan desa, dan desa sadar hokum,” terangnya.

Sebagaimana tema dan materi pembekalan di atas, maka peserta KKN diharapkan bisa mencoba memecahkan permasalahan serta mengembangkan program-program di bidang literasi masyarakat perdesaan, TIK di desa, mitigasi kebencanaan, peningkatan ekonomi masyarakat dan pendampingan UMKM, desa sadar hukum, dan pengelolaan pajak dan keuangan desa.

“Semoga kegiatan KKN tahun 2022 ini bisa mengoptimalkan potensi desa dengan menawarkan program-program baru guna meningkatkan pembangunan di wilayah perdesaan,” ucapnya lagi penuh harap.

Dijelaskannya, KKN sebagai salah satu bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan memberikan pengalaman yang bermakna bagi mahasiswa sesuai program studinya, meningkatkan kompetensi keilmuan.

“Dan, memberikan pengalaman dalam memecahkan permasalahan pada masyarakat yang dilakukan secara interdisiplin atau multidisiplin,” tutupnya mengakhiri. (Rls/Sep)